Masih Adakah Pengharapan?


Coba perhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di bangsa ini : bencana alam, gempa bumi, banjir bandang, gunung meletus, puting beliung, ketidakadilan karena hukum bisa dibeli, korupsi yang mengakar karena tidak ada penyelesaian sampai tuntas, narkoba yang merajalela, kemiskinan, wakil rakyat yang memaksakan kehendak untuk membangun gedung dengan biaya yang seharusnya bisa dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang tidak bisa makan dan sekolah. Belum lagi kejahatan yang semakin merajalela seperti pembunuhan, perampokan, wabah ulat bulu yang sangat aneh menyerang ke semakin banyak daerah (termasuk Surabaya), serta teroris yang tidak pernah berhenti melakukan teror bom.
 
Indonesia seolah gelap gulita seperti tiada HARAPAN, kata-kata cemooh seringkali kita dengar mengenai Indonesia karena carut-marutnya bangsa ini, dan ironisnya banyak anak Tuhan mengatakan sulit (kalau tidak mau dikatakan mustahil) untuk mengubah bangsa ini.

Mari kita lihat apa yang telah Yesus lakukan dua ribu tahun yang lalu. Situasi yang sama, seperti apa yang saat ini terjadi. Karena dosa sudah begitu memenuhi bumi, maka Allah Bapa mengutus Anak-Nya yang Tunggal, yaitu Yesus, untuk menebus dosa manusia dan menyelamatkan dunia. Yesus harus meninggalkan sorga yang begitu mulia, menanggalkan ke-Allah-an-Nya dan menjadi serupa dengan manusia. Benar-benar harga yang sangat mahal yang Yesus bayarkan. Selama hidup di dunia, Yesus sibuk berjalan berkeliling untuk melakukan perbuatan baik, menyembuhkan yang sakit, membebaskan orang yang terikat roh jahat, memulihkan mereka yang hancur hidupnya, dan mempersiapkan 12 orang murid untuk meneruskan misi agung-Nya.

Di ambang kematian-Nya Yesus mengalami penderitaan yang amat memilukan. Ia disiksa, dihina, dipermalukan. Namun, Yesus tidak menyerah di tengah jalan, sebaliknya ia terus menanggung penderitaan karena dosa manusia hingga akhir. Ia lakukan semuanya supaya kita semua punya PENGHARAPAN, yaitu kehidupan kekal.

Bagaimana dengan kita? Setelah diselamatkan, apakah kita menjadi egois dengan menikmati keselamatan tersebut? Tidakkah kita punya hati yang peduli akan keselamatan bangsa ini? Tidakkah kita memiliki iman untuk pulihnya bangsa Indonesia?

Jika bukan kita, siapa lagi yang akan berdiri di hadapan Tuhan untuk menjadi perantara bagi bangsa ini? Mari bersatu hati untuk berdoa dan berseru kepada Bapa, supaya bangsa ini diselamatkan dari cawan murka Tuhan, dan memberitakan kabar PENGHARAPAN kepada dunia sehingga jiwa-jiwa diselamatkan.

Yesus mati untuk menebus kita… dan menebus seluruh rakyat Indonesia. Dia bangkit untuk memberikan pengharapan akan kehidupan kekal di dalam Dia. Apa yang bisa kita lakukan bagi negeri ini? Tuhan mencari orang-orang yang mau berdiri dan berdoa bagi negeri ini. Ingatkah Anda, ketika Tuhan akan membinasakan Sodom dan Gomora? Abraham berdiri di hadapan Tuhan, dia menyadari bahwa kota itu butuh jamahan dan kasih Tuhan. Di saat Abraham berdoa, Abraham mengajukan permohonan kepada-Nya, “Jika di kota ini ada 40 orang benar, apakah Engkau akan membinasakan kota ini?” Tuhan menjawab, “ Aku tidak akan membinasakan kota ini, karena 40 orang itu”. Permohonan yang diajukan oleh Abraham dijawab oleh Tuhan, sekalipun hanya ada 10 orang benar saja di kota itu. Mari bergabung dalam Doa 24 Jam. Bersama-sama kita hampiri tahta-Nya, memohon supaya Yesus melangkah turun dari sorga untuk memulihkan Indonesia. (rs)