3 Tips Yang Dapat Menolong Para Orangtua Memuridkan Generasi


1. Ciptakan dunia Anda sendiri di rumah Anda
Ingat bahwa rumah Anda adalah kerajaan Anda. Karena itu ciptakan dunia yang penuh sukacita, keterbukaan, dan keterlibatan penuh dalam kehidupan anak-anak Anda. Jangan serahkan tanggung jawab membesarkan anak kepada orang lain. Untuk para ibu yang bekerja, ingatlah bahwa anak-anak Anda lebih penting daripada pekerjaan atau pendapatan Anda. Suatu hari nanti Tuhan tidak akan menanyakan besarnya penghasilan Anda, tetapi tanggung jawab Anda sebagai orang tua.
Raihlah kembali anak Anda dari suster! Kenakanlah batasan-batasan yang wajar untuk anak Anda! Pahami baik-baik sendiri teknologi yang anak Anda pakai, sehingga Anda bisa mengawasi dia dengan bijaksana.
Di rumah kami, ada jam untuk internet. TV kami mati dari hari Minggu malam sampai Jumat sore pulang sekolah. Bermain Play Station dan sebagainya hanya boleh dilakukan saat akhir pekan saja.Saya kenal teman-teman anak saya, dan kalau mereka pergi, selalu dengan ijin orang tua.
Artinya, tanpa komitmen yang kuat dan waktu yang disediakan, Anda tidak bisa memuridkan anak-anak Anda.

2.  Ajari anak Anda melalui melakukan hidup bersama

Inilah pemuridan sejati. Mengalami hidup bersama. Tidak cukup mengajari anak Anda Firman Tuhan dan berdoa, atau membantu Anak Anda dengan PRnya. Anak butuh teladan. Teladan butuh kehadiran. Ayah yang menyerahkan kepada isteri tanggung jawab sepenuhnya untuk membesarkan anak adalah ayah yang tidak mengerti fungsinya, dan pengaruh Anda kepada anak akan hanyut dalam badai pengaruh lainnya. Mungkin Anak itu akan takut kepada ayah, mungkin ia taat kepada ayah, tetapi ia tidak dibentuk oleh ayahnya. Betapa anak-anak sangat membutuhkan kehadiran kita! Mungkin mereka tidak menyadari kebutuhan mereka. Mungkin mereka belum mengerti apa yang mereka butuhkan, tetapi Andalah yang harus mengerti.
Setiap tahun saya membawa anak-anak saya tamasya ke mana saja. Kadang mereka protes. Mereka punya keinginan sendiri, ide sendiri. Tetapi, saya tidak pernah mendapati bahwa mereka menyesal. Saya tidak pernah melihat mereka menyesali waktu di mana saya mengajak mereka meluangkan waktu bersama, berlibur atau pergi bersama mereka sebagai keluarga. Kehidupan sehari-hari adalah ruang kelas terbaik untuk anak-anak kita.

3.  Ajarkan Firman Tuhan dan berdoa bersama sebagai gaya hidup, bukan hanya aturan
Tunjukkan kepada mereka bahwa doa bukanlah sesuatu yang kita lakukan sebelum makan saja. Doa adalah nafas, gaya hidup orang percaya. Ajarkan mereka Firman Tuhan bukan hanya ketika saat teduh, tetapi dalam segala kegiatan Anda. Percakapan keluarga harus diwarnai Kristus!
Sejujurnya, setiap pagi kami berusaha untuk berdoa dan membaca Firman Tuhan sebelum anak-anak berangkat ke sekolah, tetapi hal itu tidak selalu terjadi. Minggu malam kami berkumpul dan belajar bersama, kemudian berdoa bersama. Tetapi lebih penting lagi adalah pandangan hidup anak saya semua seperti murid Kristus. Dari mana mereka mendapatkan hal itu? Mereka menyerap itu sehari-hari dari saya dan isteri saya, dalam peristiwa yang bagus maupun jelek. Artinya, keluarga saya tidak selalu seperti surge di bumi. Tapi jika saya salah, saya bisa minta maaf kepada isteri saya, berarti saya sedang mendemonstrasikan kerendahan hati bagi anak-anak saya. Isteri saya mengampuni, ini berarti dia sedang menunjukkan belas kasihan dan tidak menghakimi, dan seterusnya.