Awal di mana saya mendapat hikmat untuk mengusulkan proyek doa keliling pada tempat-tempat hiburan malam di daerah Surabaya Pusat adalah karena saya merasa kesulitan untuk menceritakan Yesus kepada teman-teman saya. Topik kerohanian (apalagi topic mengenai Yesus) seakan-akan menjadi topik “haram” buat mereka. Saya seperti menemui tembok ketika akan mengajak mereka ke gereja maupun komsel.
Satu ketika di pertemuan Prajurit Doa (PraDo), Ibu Ruth membahas tentang pemetaan rohani dalam doa keliling, yakni dimana kita harus tahu dahulu situasi dan ciri khas daerah yang hendak kita doakan. Dari situlah kita akan mengetahui roh-roh jahat apa yang sedang menguasai daerah tersebut. Dengan mengetahui kondisi alam roh tempat-tempat tersebut, kita akan lebih fokus untuk memerangi dan memenangkan daerah tersebut untuk Tuhan. Di sinilah saya mendapat hikmat bahwa ‘tembok’ yang menghalangi teman-teman saya untuk dapat melihat dan mengerti kebenaran adalah hal-hal duniawi yang telah membelenggu pikiran mereka. 2 Korintus 4:4 mengatakan bahwa orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Singkat cerita, doa keliling komsel-komsel Youth dengan sasaran tempat-tempat hiburan malam di Surabaya Pusat pun akhirnya terlaksana dan telah menyelesaikan putaran pertama dimana setiap komsel telah berdoa untuk kota secara bergiliran setiap minggunya. Saya secara pribadi yang mengikuti setiap doa keliling dengan teman-teman berbagai komsel kemudian melihat Tuhan melakukan berbagai terobosan pada VIP List saya.
VIP List saya ini sebelumnya tinggal di Surabaya kemudian pindah ke Jakarta. Hal ini membuat komunikasi kami ‘semakin mustahil’ karena hanya sebatas lewat chatting di internet. Namun, satu waktu dia mulai membuka diri dengan menceritakan kehidupannya yang hampa. Dari situlah saya bisa menceritakan Yesus dan dia mau didoakan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat! Puji Tuhan! Satu jiwa diselamatkan membuat seisi surga berpesta karena satu jiwa berharga di mata Tuhan. Tidak berakhir di situ, salah satu teman kuliah saya pada satu hari menyapa melalui chatting dan tiba-tiba menceritakan kalau dia menjadi kuatir dengan berbagai bencana alam yang terjadi (waktu itu sedang terjadi bencana Merapi) dan merasa hidupnya menjadi tidak aman. Dari situ, saya langsung menelpon dan mendoakan dia untuk hidup sungguh-sungguh bagi Yesus karena hanya di dalam DIA kita merasa aman. Teman kuliah sayapun berkomitmen untuk tidak main-main lagi dengan hidupnya. Dia mau hidup untuk Yesus.
Yang terbaru, terdengar kabar bahwa salah satu tempat hiburan malam di Surabaya Pusat terbakar. Saya pribadi tidak tahu bagaimana cara kerja Tuhan bekerja dalam doa-doa keliling kita, namun marilah kita percaya bahwa Tuhan kita itu Maha Dahsyat. Surabaya Pusat bahkan seluruh kota ini berada dalam kedaulatanNya. Mari kita sebagai anak-anakNya memastikan hal itu terjadi. Ayo terus semangat berdoa keliling. Our Prayer Makes Something Happen…Doa kita membuat sesuatu terjadi.
kesaksian oleh : Alvin (Youth)